Hi,
Jakarta, ibu kota negara kita tercinta ini telah memasuki usia 482 tahun.Di usia yang tidak lagi muda Jakarta telah berkembang dengan pesatnya dari mulai pembangunan sarana dan prasaranya sampai jumlah penduduknya,termasuk di dalamnya kondisi lalu lintas yang semakin padat,sarana angkutan umum dan kondisi jalan yang juga ikut " menua ".
Yup,pada posting saya kali ini saya ingin membahas tentang kondisi jalan di kota Batavia yang semakin padat dan ... semakin banyak ranjaunya!
Setiap hari saya melalui jalan Jend.Gatot Subroto,terus melaju sampai dengan Grogol untuk sampai ke tempat saya bekerja di kawasan Roxy.
Pusing,cape dan serba salah...itulah yang saya rasakan tiap hari.
Kenapa pusing ? Ya iyalah jelas kepala akan pusing bila terjebak di kemacetan.
Semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang melalui jalan jalan di Jakarta kurang di imbangi dengan pembangunan jalannya,jelas inilah salah satu penyebab kemacetan.Belum lagi sikap para pengendara motor maupun mobil di jalan, kebanyakan dari mereka berkendara dengan " sradak sruduk " siapa cepat dia dapat mungkin itulah yang ada di kepala mereka,tidak ada yang mau mengalah...apalagi para pengemudi angkutan umum " kejar setoran " adalah prinsip hidup mereka hingga tidak mempedulikan lagi pemakai jalan lain.Berhenti di tengah jalan demi menaikan atau menurunkan penumpang bukanlah perbuatan yang haram,seenaknya " memotong " jalan atau berbelok tanpa permisi seakan jadi hal yang lumrah.
Dan jangan lupa kadang saya lihat pak Polantas yang juga ikutan melanggar tanpa malu malu...cape deeeeh.
Jalan jalan di Jakarta ( mungin ) kualitas aspalnya juga kurang bagus sehingga banyak lubang lubang yang menghiasinya,tentu saja ini membahayakan khususnya bagi para bikers.Memang kadang ada perbaikan dengan menambal lubang lubang itu,tapi akan bertahan berapa lama ? bila hujan turun tambalan itu otomatis akan luntur tergerus air hujan, akhirnya pekerjaan tambal sulam itu tidak akan pernah selesai.
Pada beberapa ruas jalan ibu kota khususnya jalur Busway, ada yang di buat dengan campuran semen dan pasir alias beton ( mungkin ) tujuannya agar lebih kuat dan awet.Tapi bagaimana bila dalam proses pembangunannya ternyata campuran semen dan pasirnya sedikit di " korting " oleh pemborongnya...?bukan mau berprasangka buruk ini terbukti dari kondisi jalan beton yang juga tidak sebagus jalan aspal.Bila di kerjakan dengan " benar " saya yakin jalan beton akan lebih kuat dan awet di banding jalan aspal.
Jalan beton yang bumpy [bergelombang] juga merugikan pemakainya karena akan lebih cepat merusak sokbreker kendaraan dan yang tidak kalah penting traksi [ daya cengkram ]ban di jalan beton tidak sebaik di jalan aspal karena tidak memiliki kandungan minyak seperti di jalan aspal.
Jadi...serba salah deh,lewat jalan aspal banyak ranjau,lewat jalan beton licin dan bikin rusak kendaraan.
Biar bagaimanapun kita harus tetap optimis kepada para pemimpin yang berwenang,saya yakin mereka juga merasakan hal yang sama dan tidak akan tinggal diam.Banyak masalah selain kondisi jalan dan lalu lintas yang harus di bereskan.
Akhir kata, " Selamat Ulang Tahun Jakarta ".
23 Juni 2009
HUT JAKARTA KE 482.
Selasa, Juni 23, 2009 Diposting oleh ivanLabel: Intermezo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
PERTAMAAAX!!!
wew wew.. begitu semrawutnya kota Jakarta!!!
hmm, tapi. alangkah lebih bijaksana lagi kalo tiap HUT Jakarta membahas nilai2 positif dari Jakarta. Tiap kali HUT yang dibahas selalu tentang kemacetan dsb.
kita2 nih yang bukan orang jakartee kan juga mau tau apa bagusnye kote Jakarte selain macetnya.. hueheuheuheu
btw, lam kenal^^
tx bro udah kasih komen,nilai positif Jakarta emang ada...tapi mungkin km hrs nyoba tinggal di jakarta dulu klo mau ngerasain nilai positifnya...piss
Posting Komentar