Hi,
Judul (pertanyaan) tulisan saya di atas menginspirasi saya untuk posting (curhat) lagi di blog saya yang sederhana ini...
Saya memang jarang nonton TV akhir akhir ini...tapi saya tahu keadaan lalu lintas Jakarta yang macetnya memang sudah kronis.Saya tahu keadaan itu karena saya sendiri terjebak dan tenggelam di dalamnya setiap hari!Sangat sangat melelahkan,menjengkelkan,pemborosan,dan memperpendek umur...itulah akibat yang saya rasakan dampaknya karena kemacetan ibu kota yang memang lebih kejam dari ibu tiri.
Lantas,ada yang menyalahkan bahwa penyebab semua ini adalah akibat dari terlalu banyaknya motor/pengendara motor di jalanan ibu kota yang hampir tidak ada penambahan ruasnya.Sebagai salah seorang biker saya merasa keberatan bila "kami" disalahkan atas kekacauan ini,sangat tidak adil bila "kami" yang menjadi kambing hitam!
Industri otomotif setiap hari semakin berkembang, setiap produsen mobil atau motor berlomba lomba merancang,mengembangkan dan akhirnya tentu : menjual produk mereka.Apakah kompetisi para produsen itu juga patut di salahkan atas semakin ruwetnya lalu lintas? Tentu tidak...
Faktanya, lebih banyak orang yang memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi,alasannya tentu lebih hemat dan efisien.Siapa sich yang tidak mau duduk manis di dalam mobil pribadi dengan sopir pribadi, tidak kepanasan dan kehujanan? Apa daya, masih banyak warga ibu kota yang daya belinya masih lemah untuk menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban" saya tidak mau!"
Andai saja sarana transportasi umum bisa di andalkan,maksud saya "BENAR BENAR BISA DI ANDALKAN" pastinya kemacetan mungkin tidak/belum separah sekarang ini.Murah,tepat waktu,nyaman,dan pelayanan memuaskan dari sarana transportasi umum sepertinya hanya akan tetap menjadi mimpi di tidur panjang,yah minimal untuk 10 tahun kedepan...
Memindahkan ibu kota negara ke kota lain adalah solusi yang ramai di bicarakan akhir akhir ini,apakah itu solusi? mari kita jawab...:"SEMOGA SAJA"
NB:Oya,... saya maksud: saya "kami telah membayar mahal orang orang itu dengan berbagai pajak yang kami bayar dan lunasi! "